Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Reaksi redoks dan Elektrokimia

Elektrokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang perubahan energi bisa dari energi listrik berubah menjadi energi kimia atau sebaliknya. Dalam Elektrokimia kita akan lebih sering bertemu dengan reaksi redoks

Satu bentuk energi yang sangat dibutuhkan adalah energi listrik. Satu hari saja tanpa listrik dari pembangkit listrik ataupun baterai sungguh tidak bisa dibayangkan di zaman sekarang, di mana kemajuan teknologi yang serba menggunakan listrik. Bagian dari kimia yang fokus terhadap perubahan antara energi listrik dan energi kimia adalah Elektrokimia.

Kenapa tiba-tiba muncul istilah kimia dari penjelasan di atas, karena baterai merupakan suatu yang berasal dari bahan kimia, dan terjadi reaksi kimia di dalamnya. Pada bab Elektrokimia ini akan dijelaskan mengenai prinsip dasar dan penerapan Sel Volta, salah satu contohnya adalah baterai. Beberapa reaksi sederhana Elektrolisis. Penyebab terjadinya korosi dan cara pencegahannya menggunakan prisnsip-prinsip dasar Elektrokimia.

Basic Skill belajar Elektrokimia (Reaksi Redoks)

Dalam proses Elektrokimia melibatkan arus listrik sedangkan arus listrik itu identik dengan elektron yang bergerak. Dikarenakan proses ini adalah proses yang melibatkan energi listrik dan reaksi kimia berarti reaksi kimianya pun harus yang melibatkan elektron. Reaksi kimia yang melibatkan elektron yaitu reaksi redoks. Meskipun reaksi redoks sudah dibahas di kelas X dan di bab awal kimia dasar. Tetapi ini akan membantu untuk mereview beberapa konsep dasar yang akan kembali muncul di bab Elektrokimia.

Dalam reaksi redoks, elektron berpindah dari suatu zat kimia ke zat kimia lain. Reaksi antara logam Magnesium dan Asam Klorida adalah salah satu contoh reaksi redoks :

Nomor yang ada di atas unsur disebut bilangan oksidasi dari suatu unsur. Unsur yang melepaskan elektron mengalami oksidasi sekaligus juga bilangan oksidasinya bertambah. Dalam reduksi bilangan oksidasi menurun sekaligus juga menangkap elektron. Berdasarkan reaksi diatas logam Magnesium teroksidasi dan Ion H+ tereduksi.

Penyetaran persamaan reaksi redoks

Menyetarakan suatu reaksi redoks cenderung mudah.  Dalam menyetarakan reaksi redoks ada dua metode yaitu menggunakan bilangan oksidasi dan juga menggunakan metode ion-elektron. Keduanya mempunyai kelebihan masing-masing. Dalam menyetarakan reaksi redoks yang akan digunakan di elektrokimia lebih baik kita menggunakan metode ion-elektron karena metode ini secara langsung manambah pengetahuan tentang proses perpindahan elektron.

Metode ion-elektron dalam penyetaraan reaksi redoks.

Dalam metode ini reaksi dibagi menjadi dua setengah reaksi, yaitu setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi. Setelah kedua setengah reaksi setara tinggal digabungkan menjadi keselurahan reaksi.

Langsung saja contohnya, oksidasi ion Fe2+ menjadi Fe3+ oleh Cr2O72- dalam keadaan asam. Hasilnya dari reduksi Cr2O72- adalah Cr3+.

Step 1 : Tulis keseluruhan reaksi yang belum setara dalam bentuk ion-ionnya.
Reaksi redoks yang terlibat dalam elektrokimia
Step 2 : Pisahkan keseluruhan reaksi menjadi setengah reaksi.
setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi
Step 3 : Setarakan masing-masing setangah reaksi tersebut. Setarakan jumlah atom dari unsur yang sama dan muatannya. Untuk reaksi dalam keadan asam. Tambahkan H2O untuk menyetarakan jumlah O dan tambahkan ion H+ untuk menyetarakan jumlah H.

Setengah reaksi oksidasi : jumlah atom Fe sudah setara. Untuk menyetarakan muatannya tambahkan satu elektron di hasil reaksi.
Menyetarakan setengah reaksi oksidasi
Setengah reaksi reduksi : Karena reaksi ini dalam keadaan asam kita tambahkan 7 molekul H2O untuk menyetarakan jumlah atom O.
menyetarakan setengah reaksi reduksi
Untuk menyetarakan H kita tambahkan 14 H+ di kiri reaksi
menyetarakan setengah reaksi reduksi
Terdapat 12 muatan positif di kiri reaksi dan hanya ada enam muatan positif di kanan reaksi. Untuk menyetarakannya kita tambahkan enam elektron di kiri reaksi.
menyetarakan setengah reaksi reduksi
Step 4 : Gabungkan kedua reaksi tersebut dan setarakan persamaan akhir. Jika elektron dari setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi belum setara. Maka kita harus mengkalikan salah satu atau keduanya agar menjadi sama.
Keseluruhan reaksi redoks yang sudah disetarakan

Elektron dari kedua sisi dicoret. dan tinggal tersisa reaksi ion yang setara.
hasil akhir reaksi redoks
Step 5 : Periksa kembali apakah reaksi sudah setara atau belum.


Materi pendahuluan Elektrokimia cukup dulu sampai di sini. Apabila menurut pembaca materi ini bermanfaat mohon untuk di sharing.


Apabila ada pertanyaan soal materi ini bisa tinggalkan jejak, atau bisa langsung hubungi saya. 

Teori Atom Bohr

Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang mempunyai orbit. Inilah gambar teori model atom Bohr berikut:

Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat kecil. Gaya gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya Coulomb antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif.

Bunyi Postulat Teori Atom Bohr


Teori atom Bohr kiranya dapat dijelaskan seperti berikut:


  1. Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran. Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang dinyatakan dengan notasi K, L, M, N ... dst yang secara berututan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
  2. Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n. Energi ini bersifat terkuantisasi dan harga-harga yang diijinkan dinyatakan oleh harga momentum sudut elektron yang terkuantisasi sebesar n (h/2π) dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
  3.  Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini dipertahankan oleh gaya tarik elektrostatik elektron oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari gerak elektron.
  4. Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi lebih tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebaliknya bila elektron berpindah ke orbit yang mempunyai energi lebih rendah akan memancarkan energi radiasi yang teramati sebagai spektrum garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan.
  5. Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state) apabila elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan energi total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati  orbit-orbit yang memberikan energi lebih tinggi daripada energi tingkat dasarnya dikatakan atom dalam tingkat tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan dasar lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi.

 

Model Hidrogen Bohr


Contoh paling sederhana dari model atom hidrogen Bohr (Z = 1) atau sebuah ion mirip hidrogen (Z >1), yang mempunyai elektron bermuatan negatif mengelilingi inti bermuatan positif. Energi elektromagnetik akan diserap atau dilepaskan ketika sebuah elektron berpindah dari lintasan satu ke lintasan lain. Jari-jari dari lintasan bertambah sebagai n2, dimana n adalah bilangan kuantum utama. Transisi dari 3 ke 2 menghasilkan garis pertama dalam deret Balmer. Untuk hidrogen (Z = 1) akan menghasilkan foton dengan panjang gelombang 656 nm (cahaya merah).


Kelebihan Teori Atom Bohr

  1. Keberhasilan teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk meramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen
  2.  Salah satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika atom-atom yang dieksitasikan diletakkan pada medan magnet.

Kelemahan Teori Atom Bohr



  1. Walaupun dinilai sudah revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr yaitu: 
  2. Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempunyai jari-jari dan lintasan yang telah diketahui.
  3. Model atom Bohr mempunyai nilai momentum sudut lintasan ground state yang salah.
  4.  Lemahnya penjelasan tentang prediksi spektra atom yang lebih besar.
  5.  Tidak dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra.
  6. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra yang baik.
  7. Belum dapat menerangkan spektrum atom kompleks, Intensitas relatif dari tiap garis spektrum emisi, serta Efek Zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum bila atom berada dalam medan magnet.
  8. Struktur garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi teori Bohr tetapi teori ini tidak pernah berhasil memerikan spektrum selain atom hydrogen
  9. Belum mampu menjelaskan adanya stuktur halus(fine structure) pada spektrum, yaitu 2 atau lebih garis yang sangat berdekatan.


Konfigurasi Elektron Bohr

Sebagai mana kita tahu bahwa tingkat energi atau kulit dalam model atom bohr itu dilambangkan dengan K,L,M,N.  Dimana masing-masing kulit mampu menampung max 2,8,18,32 (secara berurutan dari K,L,M dan N) elektron.

Example :

1H  maka konfigurasinya 1H : 1 ini berarti kulit K terisi oleh 1 elektron.
18Ar maka konfigurasinya 18Ar : 2 8 8 ini berarti kulit K terisi oleh 2 elektron, kulim L terisi oleh 8 elektron dan kulit M terisi oleh 8 elektron.
19K konfiguranyi akan jadi 19K : 2 8 8 1 kenapa tidak 2 8 9, karena elektron pada kulit terluar maksimal bisa diisi oleh 8 elektron.


Teori Atom Rutherford

Pada tahun 1911, Rutherford menyangkal kebenaran teori atom Thomson yang mengatakan bahwa atom merupakan bermuatan positif, dan disekelilingnya terdapat elektron bermuatan negatif layaknya roti kismis. Teori atom Rutherford mengatakan bahwa atom mempunyai inti yang merupakan pusat massa yang kemudian dinamakan nukleus, dengan dikelilingi awan elektron bermuatan negatif.


Dasar Teori Atom Rutherford

Teori atom Rutherford didasarkan pada eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa yang dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden. Pada saat itu, Rutherford menysun desain rancangan percobaan penembakan atom emas oleh partikel alfa yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Ternyata, sinar radioaktf tersebut ada yang dipantulkan, dibelokkan, dan diteruskan. 


Perhatikan gambar percobaan dari Rutherford berikut ini:
Eksperimen yang dilakukan Rutherford



Seperti pada gambar di atas, Rutherford menjelaskan bahwa jika partikel alfa mengenai inti atom, maka akan terjadi tumbukan yang mengakibatkan pembelokan atau pemantulan partikel alfa. Hal itu disebabkan karena massa dan muatan atom terpusat pada inti (nukleus). Rutherford menyarankan bahwa muatan inti atom sebanding dengan massa atom dalam sma( satuan massa atom). Partikel alfa yang mengenai awan elektron tidak  dibelokkan maupun dipantulkan.

Bunyi Teori Rutherford

Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α (alpha) pada lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford:
Model Atom Rutherford
  1. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong atau hampa.
  2. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
  3. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.
  4. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.
  5. Awan elektron tidak mempengaruhi penyebaran partikel alfa.

Kelebihan Model Atom Rutherford

  1. Mudah dipahami untuk menjelaskan struktur atom yang rumit
  2. Dapat menjelaskan bentuk lintasan elektron yang mengelilingi inti atom
  3. Dapat menggambarkan gerak elektron disekitar inti

Kelemahan Model Atom Rutherford

  1.  Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
  2. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya terhadap inti atom.
  3.  Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
  4. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

Teori Atom Thompson

Teori Atom Dalton pun runtuh setelah ditemukannya partikel subatomic yang disebut Elektron oleh Joseph John Thompson pada tahun 1987.

Thompson menemukan electron dengan percobaan menggunakan tabung sinar katoda. Thompson melihat bahwa jika arus listrik melewati tabung vakum, ada semacam aliran berkilau yang terbentuk. Thompson menemukan bahwa aliran berkilau tersebut dibelokan ke arah plat kutub positif. Thompson membuktikan bahwa cahaya tersebut menjadi berubah arah karena adanya partikel subatomic yan =g bermuatan negatif (-). Thompson menyebut partikel bermuatan negatif itu dengan sebutan electron.



Thompson menjelaskan bahwa atom itu seperti bulatan yang bermuatan positif (+) dan dibagian bulatan tersebut tersebar partikel-partikel electron (-). Teori atom Thompson ini sering disebut teori roti kismis. Roti adalah bulatan yang bermuatan positif (+) dan kismis yang tersebar adalah partikel bermuatan negatif (-).

Dalil J. J. Thompson mengenai Atom.

  1. Atom berupa sebuah bola yang bermuatan positif (+) dan dikelilingi oleh electron yang bermuatan negatif (-)
  2. Karena Atom harus netral maka jumlah muatan positif (+) sama dengan jumlah muatan negatif (-)


Teori Atom Dalton

Pada tahun 1808  Seorang Scientist dan Guru di English. John Dalton merumuskan definisi sesuatu yang tidak terlihat penyusun materi yang kita sebut dengan Atom. Pekerjaan Dalton ini adalah awal mula dari perkembangan Kimia Modern.

Model atom Dalton


Dalil Atom yang di rumuskan Dalton sebagai berikut :
  1. Semua Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut Atom.
  2. Semua Atom dari unsur yang sama, mempunyai ukuran, massa dan sifat yang sama. Atom dari satu unsur berbeda dengan atom dari unsur lain.
  3. Selama reaksi kimia atom-atom hanya dapat bergabung dan dipecah menjadi atom-atom yang terpisah. Atom tidak dapat diciptakan dan dihancurkan.
  4. Suatu senyawa tersusun dari unsur-unsur melalui penggabungan atom yang berbeda dengan perbandingan sederhana.




Teori Atom Dalton ini bila dilihat dari Teori Atom yang paling Modern mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut :

  1. Dalton menerangkan bahwa atom adalah partikel terkecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi tetapi dengan kemajuan teknologi diketahui bahwa atom tersusun atas partikel dasar yang disebut : Proton, Elektron, dan Neutron.
  2. Dalton mempunyai anggapan bahwa perbandingan unsur dalam senyawa, selalu mempunyai perbandingan bulat dan sederhana. Tapi kenyataannya ada senyawa yang tidak memenuhi anggapannya tersebut contohnya C18H35O2Na.
  3. Dalton berpendapat bahwa atom dari suatu unsur mempunya segala kesamaan, tetapi sekarang ditemukan adanya isotop (mempunyai nomor atom yang sama tetapi nomor massa yang berbeda)


Struktur Atom

Atom memiliki sebuah partikel yang disebut partikel subatomic. Partikel subatomic tersebut antara lain Proton dan Neutron yang terdapat di dalam inti atom dan Elektron yang mengelilingi inti atom.



Elektron
Elektron adalah partikel subatomic yang pertama kali ditemukan oleh J. J. Thompson pada tahun 1987. Thompson melakukan eksperimen dengan menggunakan alat yang disebut dengan tabung sinar katoda. Percobaannya tersebut menggunkan dua pelat logam sebagai electrode dalam tabung kaca vakum. Kedua electrode tersebut dihubungkan dengan sumber arus yang tinggi.

Thompson melihat bahwa jika arus listrik melewati tabung vakum, ada semacam aliran berkilau yang terbentuk. Thompson menemukan bahwa aliran berkilau tersebut dibelokan ke arah plat kutub positif. Thompson membuktikan bahwa cahaya tersebut menjadi berubah arah karena adanya partikel subatomic yang bermuatan negatif (-). Thompson menyebut partikel bermuatan negatif itu dengan sebutan electron.

Elektron mempunyai massa sebesar 9,11 x 10-28 .

Proton

Sebelum Thompson menemukan secara pasti elektron. E. Goldstein menerangkan adanya berkas sinar yang berpendar pada permukaan dalam tabung sinar katoda yang melaju melewati lubang-lubang dan bergerak menuju ujung lain dari  tabung yang bermuatan negatif. Artinya terdapat sinar bermuatan positif bergerak dalam tabung tersebut.

Pada tahun-yahun berikutnya, berkembang pula penelitian mengenai sinar radioaktif. Diantara radiasi yang dikenal adalah sinar Alfa (α). Sinar alfa merupakan partikel bermassa 4 sma (70000 x massa elektron) dan bermuatan +3,2 x 10-19 (-2 x muatan elektron namun berlawanan tanda). Sinar α inilah yang digunakan oleh Ernest Rutherford untuk menemukan inti atom pada 1911. Kelompok riset Rutherford melakukan percobaan dengan lempeng emas dan sinar α. Usaha penemuan partikel bermuatan positif dalam atom mulai menunjukan hasil .

Sinar α yang bermuatan positif dipancarkan oleh unsur radioaktif dan diarahkan pada lempengan tipis logam emas. Ternyata, sinar α ini dapat menembus lempengan tipis logam tersebut dan hanya sebagian kecil (1 dari 20.000 partikel) yang dibelokkan atau dipantulkan. Hasil ini berbeda dengan dugaan awal. Semula partikel α akan diserap, dihamburkan, dipantulkan, dan juga diteruskan.
Setahun kemudian, barulah Rutherford menemukan penjelasan atas fenomena tersebut. Dia mengajukan keterangan bahwa atom merupakan ruang kosongg. Seluruh muatan positif berkumpul pada sebuah titik yang disebut inti atom. Pada perkembangan berikutnya, diketahui bahwa inti atom memiliki diameter inti = 10-13cm, sedangkan diameter atomnya sendiri = 10-8 cm. Sebagai perbandingan, seandainya atom sebesar Gelora Bung Karno, inti atom merupakan sebutir kelereng yang diletakan ditengah-tengahnya.

Jenis muatan inti atom sama dengan muatan sinar alfa(ditunjukan oleh adanya pembelkan dan penolakan sinar α), yaitu muatan positif yang disebut proton. Kemudian, Rutherford menetapkan massa muatan positif inti atom. Ternyata, massa inti atom lebih besar dibandingkan massa proton. Pada 1920, Rutherford mengajukan hipotesis, bahwa dalam inti atom ada partikel lain yang tidak bermuatan.

Neutron

Pada 1932, dua belas tahhun setelah hipotesis Rutherford, James Chadwick melakukan percobaan penembakan atom berilium dengan sinar alfa. Percobaan ini menghasilkan penemuan partikel tidak bermuatan, disebut neutron. Partikel neutron memiliki massa yang hampir sama dengan partikel proton, yaitu 1.836 kali massa elektron.


Dalam perhitungan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi, massa proton dan neutron dapat dianggap sama yakni 1,67 x 10-24gram atau 1 sma. Elektron memiliki massa 1/1836 kali massa proton. Oleh karena bernilai sangat kecil, massa elektron dapat diabaikan terhadap massa proton atau dianggap sama dengan nol. Muatan elektron dinyatakan dengan -1 sehingga muatan proton adalah 1+ dan muatan neutron adalah 0.


Materi selanjutnya 
Teori atom Dalton
Teori atom Thompson
Teori atom Rutherford
Teori atom Bohr

Ebook Fisika Dasar karangan Mikrajuddin Abdullah.

Dosen Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB, Prof. Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah meluncurkan buku elektronik Fisika Dasar jilid I yang dapat diunduh gratis lewat internet. Buku setebal seribu halaman tersebut ditujukan sebagai referensi belajar untuk mahasiswa tingkat pertama perguruan tinggi. Setelah digarap selama 12 tahun, pada Rabu (11/05/16) buku tersebut resmi beredar. 

Isi materi buku disusun sesuai dengan materi kuliah di kampus. Letak kebaruannya ada pada contoh dan data asli bersuasana Indonesia. Misalnya pada soal yang terkait pesawat terbang dan bandar udara, penulisnya mengambil kasus dan ilustasi nyata dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Mikrajuddin juga menyisipkan sentuhan teknologi terkini seperti pemakaian alat Global Positioning System, teknologi nano, dan partikel Tuhan. Mikrajuddin memanfaatkan data dan ilustrasi untuk materi buku dari catatan keseharian dan risetnya sendiri. Lama penulisannya pun tidak ditargetkan. "Sabar saja kuncinya," ujarnya.

Menurut Mikrajudin, ia membuat buku itu karena jenuh mengajar dengan buku-buku Fisika Dasar karya penulis luar negeri. "Selama 29 tahun mengajar, itu-itu saja bukunya, karangan Halliday-Resnick dan lainnya. Kenapa kita tidak buat sendiri?" ucapnya.

Ia ingin menulis buku yang dapat menonjolkan keindahan Fisika dari materi yang dipelajari. Selama ini, menurut Mikrajuddin, buku Fisika menakutkan orang karena banyak memakai rumus. Terlebih, banyak orang berkutat dengan rumus Fisika, tapi tak paham untuk apa fungsinya. Mikrajuddin menulis sekitar 2.000 halaman buku Fisika Dasar, yang terbagi atas dua bagian. Jilid kedua masih disiapkan dengan target selesai akhir 2016. Ide dan penulisan buku yang dilakukan sendiri secara non-komersial itu dibantu penata letak dan pengurus izin foto. 

"Siapa pun bisa pakai dan memperbanyak, asal tidak untuk komersial," kata Mikrajuddin.


Ebook tersebut bisa diakses link di bawah.

Download Via Mediafire



Kalo ada request Ebook untuk diupload bisa langsung comment.

Kimia Dasar I Raymond Chang

Hello.

Long time no post.

Bagi kalian mahasiswa atau siswa yang tertarik sama Kimia. Kali ini gw share buku kuliah Kimia Dasar karangan Raymond Chang.

Buku ini ga hanya soal materi-materi per bab saja. tetapi juga ditambah dengan Chemistry in Action. Gambarnya jelas-jelas semakin mempermudah untuk penguasaan materi.
Bukunya dalam bahasa Inggris. but it can easily understand.

Buat kalian yang udah penasaran silahkan download di link di bawah.

Download via Mediafire

Semoga bukunya bermanfaat.

Kalo link rusak. give us a comment.

Hari Keantariksaan Nasional

Selamat hari keantariksaan nasional.


Hari ini, 6 Agustus 2016 diperingati sebagai hari keanntariksa nasional, kenapa tanggal sekian baca di sini, Hari ini di sini ga akan ngebahas soal sejarah hari keantariksaan tapi sekarang bakal ngebahasan tentang “Malam Langit Gelap”

“Malam Langit Gelap” adalah tema atau seruan LAPAN yang mengajak masyarakat untuk mematikan lampu diluar ruangan selama satu jam yaitu pada pukul 20.00-21.00 waktu setempat. Kampanye ini dilakukan agar masyarakat dapat kembali menyaksikan keindahan langit malam yang selama ini tersita akibat menyalanya setiap lampu yang membuat polusi cahaya.

Ngomong-ngomong apa sih pencemaran cahaya? Apa baru denger ada pencemaran cahaya, biasanyakan polusi air, polusi udara dan polusi tanah.

Polusi cahaya merupakan salah satu jenis polusi, sama seperti polusi air, polusi udara dan polusi tanah. Polusi cahaya adalah dampak merugikan yang diakibatkan oleh cahaya karena perbuatan manusia. Polusi cahaya berarti intesitas cahayanya melebihi batas minimum (terlalu besar) yang mengakibatkan para Astromom tidak dapat mengamati dan menemukan objek angkasa karena terlalu banyak cahaya yang menutupi langit malam.  Masih sedikit orang yang menyadari akan polusi cahaya ini dan bahkan tidak peduli atau tidak melakukan apa-apa untuk menanggulanginya. Bahkan karena polusi cahaya ini Amerika mengalami kerugian sebesar 1 milyar US dollar setiap tahunnya.

Polusi cahaya juga yang mengakibatkan bintang-bintang yang ada di langit malam malu-malu untuk keluar. Coba inget kembali dulu saat 7 atau 10 tahun ke belakang kalo setiap langit malam pasti terlihat bintang-bintang yang sangat indah. Karena sekarang udah banyak gedung-gedung dan rumah-rumah jadi intensitas cahaya di bumi semakin besar. Jadi susah deh liat bintang.

Jadi mengapa LAPAN melakukan kegiatan “Malam Langit Gelap” , Jelas karena LAPAN ingin mengajak masyarakat untuk megurangi polusi cahaya agar dapat menikmati malam yang terang oleh bintang dan juga untuk menghemat energi secara serentak. Oleh karena itu di momen Hari Keantariksaaan Nasional ini, Mari kita rayakan dengan kampanye “Malam Langit Gelap” cukup dengan mematikan lampu di luar ruangan hanya satu jam saja. Supaya kita bisa merasakan apa yang nenek moyang kita rasakan, melihat indahnya langit dan bisa menimba ilmu pengetahuan  yang bermanfaat ketika bintang menemani dan menyinari setiap malam.

Gelap-gelapan itu kan enak

Selamat Hari Keantariksaan Nasional

Turn the light off now 



Sumber gambar : infoastronomy.org

Kategori

Kategori