Chemistry in Action : Bacteria Power

Apakah bisa menghasilkan listrik dari Bakteri? Ya itu mungkin. Pada tahun 1987 ilmuwan dari Universitas Massachusetts di Amherst telah menemukan organisme yang sekarang kita kenal dengan nama Geobacter, Species yang bisa melakukan itu. Geobacter biasanya hidup di dasar sungai atau danau. Mereka mendapatkan energi dengan cara mengoksidasi atau mengurai materi organik untuk menghasilkan Carbon dioxide (CO2). Geobacter mempunyai tangan (tentacles) 10 kali lebih panjang dari tubuhnya untuk mencapai akseptor elektron (biasanya iron(III) oxide Fe2O3) di keseluruhan proses redok anaerobik.
Sumber : google.com
Ilmuawan Masschusetts membuat suatu Bacterial fuel cell menggunakan elektroda grafit (C). Geobacter tumbuh diatas permukaan elektrode, membentuk sebuah "biofilm' yang stabil. Keseluruhan reaksinya adalah 
Dimana ion asetat menunjukan materi organik. Elektron berpindah secara langsung dari Geobacter ke Anode grafit, dan langsung menuju Katoda grafit. Di reaksi ini akseptor elektronnya adalah Oksigen (O2) 
Sumber : google.com
Sejauh ini arus yang dihasilkan oleh Fuel cell ini masih kecil, Tapi apabila dikembangkan fuel cell ini bisa menghasilkan listrik untuk memasak, penerangan, barang elektronik dan juga komputer rumahan. Ini juga diharapkan untuk bisa menciptakan lingkungan yang bersih, meskipun produk akhir dari reaksinya adalah Carbon dioxide (CO2), gas rumah kaca. 

Geobacter juga mempunya manfaat lain. Test menunjukan bahwa garam Uranium dapat menggantikan Besi(III) oxide sebagai Akseptor elektron. Demikian, dengan menambahkan ion asetat dan bacteri ke air tanah yang terkontaminasi uranium, hal itu mungkin bisa menguragi larutan Uranium(VI) salts menjadi padatan Uranium (IV) salts, yang mana itu akan mudah dihilangkan sebelum air di rumah-rumah atau di pesawahan habis.


Sumber : Chemistry 2010 10th edition by Raymond Chang


Silahkan berikan kritik dan Saran. Jangan lupa follow akun G+ ya.

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak ^_^
EmoticonEmoticon